Bertahan Hidup dengan Berbagi Makanan

Sebagai manusia kita diwajibkan hidup untuk berbagi. Seperti dalam contoh kasus ini yang bisa kita ambil pelajaran.

Pesawat berpenumpang 10 orang yang hilang di hutan Chili ditemukan empat hari lalu. Sembilan penumpang ditemukan selamat dan berlindung di reruntuhan pesawat itu.

Saat ditemukan mereka terlihat saling memeluk untuk mengusir dingin. Mereka juga berbagi makanan untuk mempertahankan hidup. Hidup Untuk Berbagi demi survive dari keadaan yang tidak memungkinkan.

Korban tewas hanya Nelson Bahamondes . Menurut para penumpang lain, pilot Cessna Caravan itu mengalami pendarahan di dalam dan meninggal dua hari setelah kecelakaan. Pesawat itu melayani penerbangan domestik menuju sebuah desa di wilayah Aysen.

Deputi Menteri Dalam Negeri Felipe Harboe mengatakan, Bahamondes bermanuver untuk mengurangi dampak tabrakan di hutan itu. Karena itu para penumpang menyebutnya pahlawan. Sampai sejauh ini penyebab kecelakaan belum diketahui.

Pesawat itu dinyatakan hilang setelah lepas landas dari kota Puerto Montt menuju La Junta. Pesawat itu mendarat dengan keras di pepohonan, tetapi cukup dekat dengan tanah sehingga para penumpang bisa naik turun ke rongsokan pesawat itu.

Suhu udara di hutan itu bisa menjadi sangat dingin, yaitu minus 4 derajat Celcius. "Sangat dingin. Di tengah angin dan badai, kami mempertahankan hidup dengan selalu berkumpul. Kami memanfaatkan baju-baju, tas dan api untuk menghangatkan diri. Kami juga banyak berdoa," kata Miguel Almonacid, salah satu korban selamat.

Kepada Radio Cooperativa, Almonacid mengungkapkan, sebelum meninggal pilot Bahamondes memberi tahu mereka untuk menggunakan bensin untuk menyalakan api. Untuk mengisi perut, para penumpang memanfaatkan susu dan makanan yang dibawa Almonacid untuk para pekerja di tempat pengolahan ikan salmon tempatnya bekerja. "Pada saaat tertentu, saya berpikir kami akan mati di dalam pesawat," kata Almonacid.

Gubernur Aysen Silvia Moreno mengatakan, para korban selamat berlindung dalam reruntuhan pesawat. Mereka juga ternyata cukup mengenal wilayah itu dan sudah membekali diri dengan baju hangat. "Mereka bertahan dengan saling menolong, berbagi barang yang jumlahnya terbatas dan makanan yang mereka bawa," katanya. Memang para korban itu juga menderita luka, tetapi tidak ada yang sampai mengancam hidup. Setelah ditemukan, mereka diterbangkan ke Puerto Montt.

Almonacid menambahkan, mereka sempat berpikir untuk meninggalkan pesawat itu dan berjalan kaki untuk mencari pertolongan, tetapi kemudian mereka memilih menunggu. Para korban juga kerap mendengar suara pesawat terbang dan helikopter lewat di atas mereka. Namun baru Rabu mereka bisa melihat sebuah helikopter dan memberi tanda posisi mereka jatuh.

Pesawat itu tercatat milik Patagonia Airlines, sebuah maskapai kecil lokal. Untuk mencarinya, pemerintah mengerahkan kekuatan besar pasukan menyisir lewat darat dan udara. Mereka sempat menangkap sinyal radio dari pesawat itu beberapa saat setelah jatuh, namun hilang pada Rabu pagi.

Suatu kisah yang membuat miris, kita bisa berbagi pengalaman dan jadikan sebuah pelajaran bahwa kita didunia ini hanyalah hidup untuk berbagi.

1 komentar:

gara gara mengatakan...

Nice template my friends...

Posting Komentar